Chapter 80
Chapter 80
Bab 80
“Kau sudah mempersiapkannya?” Nara tampak tertegun sejenak, lalu tersenyum: “Reva, berhenti bercanda denganku, aku sedang serius!”
Reva: “Aku juga serius, aku benar- benar sudah mempersiapkannya. Itu adalah sebuah villa!”
Nara tersenyum dan berkata, “Masih mengatakan villa pula. Mengapa tidak sekalian kau katakan saja villa di taman Dragon Lake!”
“Ini memang benar-benar villa di Dragon Lake!”
“Iya deh iyaa, kau ngomong apa yah apalah, aku percaya saja oke?” Jawab Nara sambil tersenyum, tetapi dia tidak memasukkannya kedalam hati.
Villa di taman Dragon Lake adalah sebuah tempat yang bahkan Tommy pun tak berani untuk mengharapkannya. Tetapi Reva malah mengatakan dia memilikinya?
Pada siang hari, keduanya datang ke Spoon & stable untuk makan. Manajer Kai turun untuk menyambut mereka secara langsung dan memberikan kamar VIP terbaik di lantai atas.
Pada saat yang sama, manajer Kai juga mengupgrade kartu member Nara menjadi kartu member Diamond.
Kartu member Diamond adalah level member tertinggi setelah memberVIP.
Nara tentu saja sangat senang. Dia sangat menyukai Spoon & Stable.
“Reva, sepertinya orang tuaku masih berhubungan dengan bos Kosasih itu.”
Nara tampak khawatir.
Reva sedikit mengernyit: “Apa yang mereka lakukan?” All content © N/.ôvel/Dr/ama.Org.
Nara menggelengkan kepalanya: “Aku tidak tahu tetapi ini cukup aneh.”
“Tadi pagi Hiro datang ke perusahaan beberapa kali untuk pamer didepanku.”.
“Dia mengatakan mengenai keluarga Shu yang telah memberikan sumbangan besar dan farmasi Shu akan menjadi taipan real estate sebentar lagi.”
Hati Reva agak cemas saat mendengarnya: “Taipan real estate? Apakah mereka akan memasuki ranah real estate?”
Nara: “Aku juga tidak tahu. Aku bertanya kepada orangtuaku tetapi mereka tidak memberi tahu aku apapun!”
Reva: “Kau harus lebih berhati – hati lagi karena bos Kosasih adalah seorang penipu. Jangan sampai kau tertipu.”
“Begini saja, nanti aku akan memeriksanya.”
Setelah selesai makan Nara kembali ke perusahaan.
Axel, Alina dan Hiro sedang berada di kantor dan tampaknya mereka sedang mendiskusikan sesuatu dengan ekspresi gembira.
Melihat Nara masuk, ketiganya segera berhenti berbicara.
“Pa, Ma, kalian sedang apa?” tanya Nara dengan curiga.
“Tidak ada apa-apa, ayo minum teh!” Kata Axel dengan perlahan.
Nara: “Apakah kalian masih berhubungan dengan bos Kosasih itu?”
“Pa, Ma, jangan salahkan aku yang sudah mengingatkan kalian bahwa bos Kosasih adalah seorang penipu!”
“Nara, jaga ucapanmu itu!” ujar Axel dengan marah:”Bos Kosasih sudah banyak membantu keluarga kita. Mengapa kau malah berbicara seperti itu?!”
Nara: “Memangnya dia sudah memberikan bantuan apa kepada kita? Masalah yang terakhir itu berkat bantuan mama angkatku!”
Hiro mencibir: “Sudahlah, kau ini memang aneh!”
“Kak Nara, apakah kau benar – benar mengira beberapa orang yang dicari Reva itu dapat menyelesaikan masalah sepenting ini?”
“Apakah kau tahu siapa itu Jansen? Dia adalah pria dengan banyak koneksi. Selain petinggi besar seperti bos Kosasih, siapa lagi yang dapat menyelesaikan masalah ini?”
Alina mengangguk – angguk: “Ya benar sekali, memangnya Reva itu siapa? Sudah tiga tahun apakah kau masih tidak mengenalnya?”
“Dia mana mungkin bisa mengenal petinggi – petinggi besar seperti ini?”
“Orang ini, dulunya terlihat bodoh tetapi semakin lama semakin keterlaluan!”
“Membual, menjebak orang lain, sirik, berbicara buruk tentang orang lain di belakang mereka, aku benar- benar belum pernah melihat orang jahat seperti itu!”
Nara berkata dengan cemas,”Ma, apa yang dikatakan Reva itu memang benar! Kalian jangan sampai tertipu!”
“Diam kau!” Axel menggebrak meja: “Apakah Reva yang memberitahumu?”
“Nanti kau pulang beritahu Reva bahwa dia sudah tak ada hubungan lagi dengan keluarga Shu. Beritahu dia tak perlu mengkhawatirkan keluarga Shu lagi!”
“Meskipun kita ditipu juga kita tidak ada hubungannya dengan dia!”
Next Chapter